Muncul dia bagai mentari
Membuat terang hati dan jiwaku
Berpikir ini kan selalu abadi
Awal yg indah akhir pun bahagia
Muncul dia bagai air
Membuat bijak seluruh emosiku
Berpikir ini kan terus terjadi
Tidak ada akhir yg pahit
Membuat bijak seluruh emosiku
Berpikir ini kan terus terjadi
Tidak ada akhir yg pahit
Muncul dia bagai robekan kertas
Membuat paham akan kekuranganku
Berpikir ini kan menguatkanku
Hingga tersirat suatu senyuman di bibirku
Membuat paham akan kekuranganku
Berpikir ini kan menguatkanku
Hingga tersirat suatu senyuman di bibirku
Muncul dia bagai pena
Membuat patuh akan semua salahku
Berpikir ini kan mengoreksiku
Menjadikan aku wanita baru
Membuat patuh akan semua salahku
Berpikir ini kan mengoreksiku
Menjadikan aku wanita baru
Tapi kini dia berubah
Bagaikan kapal kehilangan arah tujuan
Bingung akan mencari dermaga
Menginginkan berlian dahulu
Padahal pasir putih disampingnya
Sadarkah engkau wahai adamku
Berlian memang lebih bersinar
Lebih indah dipandang
Banyak orang yg ingin memilikinya
Namun berlian dpt membutakan hati
Membutakan hati org yg tak mampu
Tak mampu untuk memilikinya
Tak mampu untuk menjaminnya
Membutakan hati org yg tak mampu
Tak mampu untuk memilikinya
Tak mampu untuk menjaminnya
Sadarkah engkau wahai adamku
Pasir putih memang terlihat kotor
Perlu waktu untuk membersihkannya
Tapi lihatlah ketulusan pasir putih
Dirinya diinjak-injak pun ia tidak mengeluh
Pasir putih memang terlihat kotor
Perlu waktu untuk membersihkannya
Tapi lihatlah ketulusan pasir putih
Dirinya diinjak-injak pun ia tidak mengeluh
Pasir putih berusaha membuat nyaman
Membuat nyaman para pengunjung pantai
Anak kecil senang bermain dengannya
Membuat replikasi kerajaan menggunakan dirinya
Membuat nyaman para pengunjung pantai
Anak kecil senang bermain dengannya
Membuat replikasi kerajaan menggunakan dirinya
Kini terserah padamu wahai adamku
Tetap menginginkan berlian dahulu
Atau kembali ke pasir putih
Yakin akan keputusan terbaikmu
Tak usah terlalu lama dalam memilih
Waktu tak bisa menunggu
Berlian bisa berubah menjadi serpihan
Pasir putih pun bisa tersapu oleh ombak
Sebelum kau menyesal wahai adamku
Waktu tak bisa menunggu
Berlian bisa berubah menjadi serpihan
Pasir putih pun bisa tersapu oleh ombak
Sebelum kau menyesal wahai adamku
Posting Komentar