Sebuah riset terbaru menunjukkan bahwa penurunan memori, penalaran, dan pemahaman akan mulai menurun ketika seseorang memasuki usia 45 tahun. Temuan ini sedikit mengejutkan karena bertentangan dengan riset-riset sebelumnya yang mengatakan bahwa penurunan mental baru dimulai setelah seseorang berusia 60 tahun.
"Kami mampu menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kognitif yang kuat, bahkan pada individu berusia 45- 49 tahun," kata Singh-Manoux, direktur riset di INSERM Center, untuk penelitian Epidemiology & Population Health di Paul-Brousse Hospital, Paris.
Menurut Singh-Manoux, temuan ini harus diposisikan dalam konteks hubungan antara fungsi kognitif dan demensia. Riset ini diterbitkan dalamBMJ, edisi 5 Januari 2012."Kami mampu menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan kognitif yang kuat, bahkan pada individu berusia 45- 49 tahun," kata Singh-Manoux, direktur riset di INSERM Center, untuk penelitian Epidemiology & Population Health di Paul-Brousse Hospital, Paris.
Untuk penelitian ini, Singh-Manoux dan rekan melibatkan 5.200 pria dan 2.200 perempuan yang mengambil bagian dalam studi Whitehall II Cohort. Penelitian dimulai pada tahun 1985 yang diikuti oleh pegawai negeri Inggris yang berusia 45-70 tahun.
Selama lebih dari 10 tahun mulai dari tahun 1997, fungsi kognitif para peserta diuji sebanyak tiga kali. Para peneliti menilai memori, kosakata, pendengaran, dan penglihatan.
Singh-Manoux menemukan bahwa dari waktu ke waktu, skor tes keterampilan memori, penalaran, dan kosakata para peserta turun. Penurunan ini lebih cepat di antara para peserta yang lebih tua, jelas Manoux.
Di antara pria berusia 45-49 tahun, terjadi penurunan fungsi penalaran hampir 4 persen, dan mereka yang berusia 65-70 tahun terjadi penurunan kemampuan (skill) hampir sekitar 10 persen.
Sedangkan pada perempuan berusia 45-49 tahun mengalami penurunan penalaran sekitar 5 persen. Sementara untuk mereka yang berusia 65-70 tahun ada penurunan sekitar 7 persen.
Singh-Manoux mendorong setiap individu untuk membuat perubahan dalam gaya hidup dengan makan bergizi seimbang dan rutin berolahraga untuk memperlambat penurunan fungsi kognitif. Perubahan gaya hidup tidak hanya mencegah risiko demensia, tetapi juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung yang dipicu oleh obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
"Memahami permasalahan terkait penurunan kognitif akan menjadi salah satu tantangan di abad ini, terutama karena usia harapan hidup seseorang kini menjadi lebih lama," katanya.
Sementara itu, Francine Grodstein, seorang profesor kedokteran di Brigham and Women Hospital, Boston, mengatakan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam upaya mencegah penurunan kognitif sejak dini.
"Jika penurunan kognitif terjadi di usia muda, maka diperlukan usaha-usaha untuk mencegahnya. Penelitian ke depan harus fokus pada pemahaman terkait faktor apa saja yang dapat menyebabkan penurunan kognitif pada orang muda," kata Grodstein.
(sumber)
hmmm...
klo ini mah harusnya kenaikan mental aja sist, soalnya ini gy kampanye semngat 45, hehe
so far, nice post,;)
Kunjungi Blog saya http://inspirationyourlife.blogspot.com/ ya sist..
Ohh iya blognya udah di pollow, dtnggu ya polbacknya
@inspiration your life : hhee... makasii yaa :) blognya juga bagus kuq :D